Friday, December 1, 2023

Masih Rindu

Rasa rindu kembali hadir
Rindu terhadap anak-anak ku
Rindu kepada istri ku

Teruntuk Ibu ku
Tetaplah sabar menunggu ku
Akan ku hajar adik adik ku

Wednesday, November 29, 2023

Terimakasih

Maaf kan aku yang terlalu banyak mengeluh
Itu karena aku adalah Hamba-Mu
Dan aku adalah Umat-Nya
Dan aku tak kan pernah bisa merasa sempurna
Akan selalu diselimuti rasa salah dan dosa

Tapi aku kan selalu bersyukur
Menerima setiap takdir-Mu
Walau dibaluri dengan keluhan manja
Dihiasi dengan keluh kesah
Dan aku akan selalu belajar pada setiap ilmu Mu
Baik yang tersirat dan yang terlihat jelas

Walau ada dalam balutan Rindu yang terhalang tembok besar
Aku tetap merasakan nikmat Mu Ya Rabb
Ini luar biasa, di luar dari akal sehat ku

Ya Rabb, boleh kah kebahagian ini tidak hanya untuk ku?
Berikan juga kepada ibu ku yang selalu menantiku
Istri ku yang setia menjaga ikatan
Anak-anak ku yang polos namun tetep merindukan ku

Berikan kebahagian itu juga kepada mereka Ya Rabb
Aku akan menanggung beratnya ilmu
Aku yang seharusnya mengajarkan mereka dengan sabar
Aku orang yang bertanggung jawab atas rasa sabar

Hanya itu permohonan ku Ya Rabb
Berikan kebahagian itu untuk mereka jua
Agar mereka dapat berbagi kebahagian
Mungkin, hanya aku yang mampu
Menceritakan keluh kesah dengan selimut canda

Terimakasih Ya Rabb atas semua yang telah Engkau berikan
Bersyukur aku menjadi Hamba-Mu
Bersyukur aku menjadi Umat Nabi Muhammad SAW

Wednesday, November 22, 2023

Makhluk Seni

Aku adalah makhluk ciptaan-Nya
Diciptakan dengan Keindahan dan Kesempurnaan
Tidak ada yang kurang
Jika ada itu karena ulah ku

Tempat ku berpijak pun begitu
Diciptakan dengan Keindahan dan Kesempurnaan
Tidak ada yang kurang
Jika ada itu karena ulah kami

Alam raya ku yang begitu luas
Juga diciptakan oleh-Nya
Terbentang luas dengan indah dan sempurna
Tidak ada yang kurang
Jika ada itu karena mataku yang tak sanggup memandang

Lalu untuk apa aku berkata hal buruk
Untuk apa aku tak mensyukurinya
Kalau semua keburukan
Karena ulahku, ulah kami, kerusakan yang diakibatkan oleh kita

Akan ku ajarkan kepada keluarga ku dan anak-anak ku
Atau mereka yang baru mengenalku
Atau bahkan mereka yang tidak mengenalku
Tentang semua keindahan itu
Tentang kesempurnaan itu
Agar kita menetap dan pergi dalam keadaan bersyukur

Terimakasih kepada yang Terpuji
Kau mengenalkan kami tentang Kebesaran-Nya

Sunday, November 19, 2023

Rindu Dikala Ramai

Hampir setiap selesai ibadah ku lantunkan doa untuk mu
tak perduli akan hasil
yang terpenting aku tunjukkan bahwa aku berbakti
tak perlu membicarakan masa lalu
yang aku tau aku adalah anak mu
kan ku tunjukkan rasa baktiku.

Tapi sayang seribu sayang
seharusnya aku kini menggantikan mu
baik dalam hal memimpin atau memberikan nafkah
tapi itu semua harus tertunda
aku di sini
dalam keramaian yang tetap terasa sepi
Hampir seluruh pembuktian ku terasa kosong
Aku tak menyerah dan aku tak mau mengalah
Akan ku buktikan bahwa aku yang terbaik

Tapi pak, bisakah kau sampaikan pada Sang Ilahi
Karena ku tau kau sedang di alam-Nya
Sampaikan kepada Penguasa Mahluk
Aku ingin melaksanakan tugas ku saat ini
Beri aku ketenangan dalam menjalaninya
Mungkin tidak penuh
Delapan puluh persen berharap cukup

Terimakasih pak, semoga kau tenang disana
Dan semoga doa ku menjadi cahaya penerang

Wednesday, November 8, 2023

Perencanaan Terhambat Tuntutan

Hampir sering saya melihat, sudah berapa banyak orang yang keluar atau bebas dari dalam sini menghadapi kesulitan, dari mulai berkreasi atau mengambil keputusan, walau sudah mematangkan perencanaan atau hanya sekedar meyakinkan diri, sampai ada yang berkata "ah janji buih".

Ada salah satu kawan yang sudah merasakan kebebasan mengalami hal tersebut, adalagi kawan yang lain, tidak merasakan kendalan tersebut namun tetap sulit berkembang, saya di sini mencoba menganalisis apa penyebab dari hal tersebut, berikut analisis pribadi saya, jika tak sepakat anda boleh membantah, baik di kolom komentar atau hubungi secara pribadi.

1. Kurangnya pengetahuan, ilmu sangat penting untuk ketika melangkah, semakin anda mengetahui anda akan semakin berani melangkah. Ada berbagai cara meraih pengetahuan tersebut yaitu dengan cara, berguru kepada orang yang menguasai, membaca buku cetak atau membaca melalui mesin pencari online dan mencoba mengenali diri sendiri lalu buat perencanaan dengan baik mungkin.

2. Besarnya tuntutan, ketika bebas banyak sekali tuntutan yang harus dihadapi, seperti kita ketahui, masuk ke dalam adalah hal yang memalukan, omongan para tetangga, saudara bahkan keluarga kandung kita tidak terlalu percaya bahwa kita mampu bangkit. Tapi hei... memang begitu fungsinya orang sekitar, menilai tanpa mengetahui apa yang harusnya diperbuat, namun beberapa hal tersebut seharusnya bisa disiasati. Bagi saya pribadi tidak usah mendengarkan kata orang lain, karena kita berbeda dengan mereka, kita yang mengerjakan sedangkan mereka hanya menilai, hampir rata-rata komentator tidak pernah turun ke medan pertempuran, asalkan nomor 1 tadi kita sudah pegang, maka melangkahlah dengan yakin dan kepala tegak.

Hampir sering saya berkomentar kepada mereka tentang hal tersebut, lalu apa jawaban mereka? Ini yang aga sedikit membuat saya bingung mendengarkan jawaban "lu di dalem, lu ga ngerti apa yang gw jalanin dan apa yang gw hadapin, lu nanti bakalan ngerasa pusing juga ketika di luar nanti". Kadang saya pun menantang balik, "klo gw dah bebas, gw balapan" begitu yakinnya saya, tapi apakah saya benar-benar bisa melakukannya?.
Saya akan menjabarkan kenapa saya berani mengatakan hal tersebut. Saya dilahirkan bukan dari keluarga yang wah, biasa-biasa saja, sebelum mulai bisnis hampir sering saya tidak memakai metode nomor 1 di atas, saya lebih sering tempur langsung, kenekatan saya yang akhirnya saya banyak belajar, namun ketika saya saya terlalu menikmati saya terlena dan tidak mempelajarinya.
Tulisan ini sebagai pengingat, bahwa saya atau siapa pun anda yang sudah membaca dan berasal dari dalam buih, teruslah belajar dan mempraktekkan, ketika anda tidak yakin makan bertanyalah kepada orang yang lebih mengerti.
Salam Waras

Thursday, November 2, 2023

Bagaimana

Bagaimana caranya tertawa dalam keadaan lapar? "Gw pernah dan sering, dinikmati aja, kan ga bisa ngapa ngapain juga". Bagaimana caranya tetap fokus memberikan ilmu padahal pikiran sedang kalut? "Gw juga sering ngalamin kaya gitu, tapi berbagi ilmu kayanya lebih penting dari pada pikiran duniawi gw". Bagaimana caranya menutupi kesedihan dikala ramai hanya agar mereka tak menjadi pura-pura mengerti keadaan? "Ini sesekali ngerasain, tunggu gelap lalu dekap wajah ke bantal, dengarkan musik lalu menangislah tanpa suara, biar air mata yang berbicara".
Kali ini gw buka dengan bahasa chat di WA yang tanpa EYD atau mungkin tanpa peraturan penulisan atau mungkin juga tulisan gw sebelumnya juga selalu nabrak aturan penulis, gw cuma pengen menulis atau mengetik jadi mudah tanpa aturan, karena rencananya gw mau nulis tentang beberapa istilah di dalam, tapi karena males bongkar catetan, jadi yang ada dipikiran aja dulu dikeluarin.
Paragraf pertama gw sedikit jelasin apa yang gw alami di sini, bukan karena gw nyari simpati atau rasa iba dari pembaca, gw cuma pengen ini dijadiin pelajaran berharga buat gw, karena dengan menulis gw bisa selalu mengingat.
Mata gw mulai ngantuk, sampe ga bisa mikir nulis kalimat apalagi atau cerita apa lagi 😁. Kita sudahi dulu cerita sampai judul berikutnya turun.

Monday, October 30, 2023

Balutan Rindu

Dari pada kepikiran lebih baik aku paksakan untuk menulis, kuota pakai versi bayar nanti dulu 😁.
Alila Khansa, Abyan Neal Sulaiman, Anindira Hartanti, ketiga anak ku yang dilahirkan dengan berbeda tahun, beda bulan dan beda tanggal, akan tetapi sering kali ketika sakit mereka selalu bergantian, pernah suatu ketika Alila berujar kepada ku, "Pak Alila, Abyan, Nindi lagi pada sakit, habis ini ibu ya? Yang sakit!", Sontak saja aku berkata "Ya...jangan lah, nanti bapak yang repot" dan tak lama kemudian akhirnya ibu nya sakit, repot lah aku.
Ku hentikan semua kegiatan ku dan mulai fokus merawat keluarga ku dengan aga sedikit keras kepada istri ku agar dia rajin untuk makan, badannya yang kurus itu terserang penyakit karena dia malas makan, 'tipes' penyakit yang waktu itu dideritanya, ku belikan apa makanan kesukaan mereka, tapi mereka tetap saja pilih bubur, kalau istri ku dia pilih soto mie, walau aku sarankan untuk tidak karena pasti dia ingin sambal, tapi aku mengalah, yang penting dia mau makan dan tidak mengkonsumsi banyak sambal.
Kali ini suasananya berbeda, istri ku harus berjuang sendiri, seluruh perencanaan ku untuk membantunya harus tertahan oleh waktu, sampai membantu membeli obat pun sulit.
Janji buih sering dilontarkan mereka (tunggu bebas, tunggu besok, Tunggul tanggal sekian) entah sudah berapa janji buih yang ku dengar, tapi aku memahaminya, karena aku bukan siapa-siapa mereka dan aku memahami hanya kepada Allah aku harus berharap.
Entah sudah berapa kali aku mendengar mereka sakit dan aku tidak bisa membantu, entah hikmah apa yang akan aku dapat, yang penting aku yakin bahwa akan ada hikmah setelahnya, aku pasrahkan pada yang Maha Kuasa atas apa yang terjadi, tiada daya dan upaya melainkan atas dasar kekuasaannya, tetap bersyukur dan tetap yakin bahwa ada hasil yang baik.
Ketiga anak ku saat ini kembali sakit bergantian, urutannya pun di mulai dari yang tertua, lekas sehat kalian semua, bapak saat ini hanya mampu berdoa.
Ada satu lagi orang yang hampir saja setiap hari menanyakan kabar ku, yaitu Ibu ku, pernah dia bercerita betapa berharapnya aku cepat kembali, karena menurutnya aku satu-satunya yang mampu berbicara santai dan menghibur, kalau menurut beliau "kalau yang lain terlalu serius", atau lebih tepatnya begini, kalau ngobrol terlalu serius sampai kurang guyon, tapi kalau suruh cari duit ga da yang bisa serius, malah hutangnya yang serius banyak, sedangkan aku menurut ibu ku, kebalikannya.
Sebelum ku tutup adegan ini kembali ku mengingatkan untuk diri ku, bahwa selama di dalam aku banyak di bantu oleh kawan ku, kenapa aku butuh itu, akan ku ceritakan secara singkat pada adegan berikutnya.

Tak Seperti di Film

Tulisan ini sebenernya pernah ku tulis dalam tulisan di buku, namun sepertinya isinya sedikit berbahaya, aku ambil materi yang mudahnya saja tentang apa yang ada di dalam dan kenapa aku butuh bantuan mereka.
Awal ketika masuk aku masih tak menyangka doa ku di Kabul dengan cara seperti ini, di masukkan ke dalam dunia yang baru namun jauh dari bayangan atau pengetahuan ku melalui film dan belum pernah ku baca tentang dunia penjara sebelumnya, pengetahuan ku hanya melalui film dan tak ada informasi dari mana pun dan seperti biasa ketika masuk dunia baru, cara ku hanya memperhatikan, mendengarkan dan kurangi berbicara.
Mungkin perbedaan ini hanyak terjadi di Rutan (rumah tahanan) berbeda dengan LP (lembaga permasyarakatan) ada beberapa perbedaan di antaranya, akan tetapi punya garis besar yang sama, bahwa penjara bukan lagi pertarungan kekutan fisik akan tetapi kekuatan uang, yang kaya makin miskin dan yang miskin makin melarat, cuma mereka orang-orang tertentu yang bisa mempertahankan kekayaan, makanan yang tak layak memaksakan kita untuk membeli di koperasi dan sudah tentu dengan harga yang cukup mahal, biaya lapak atau kamar terkecuali anda tidur di lorong atau di tempat 'dayak' begitu istilahnya mereka menyebut.
Dari makanan yang sedikit plus tidak layak, bagi mereka yang tidak mampu beli terpaksa harus memperebutkan dengan yang lain dan tak cukup hanya dengan satu ompreng untuk kenyang karena porsi yang disuguhkan sangat sedikit, kadang untuk minum saja karena kurangnya persediaan air mereka terpaksa minum air keran. Dan aku termasuk beruntung karena lapak ku menyediakan air galon yang didapat dari dapur, seperti air isi ulang yang biasa dijual di luar.
Aku termasuk yang sulit untuk tidur, karena ketika memejamkan mata ada saja pikiran yang terlintas dan aku butuh teman yang setia menemani kebuntuan yaitu kopi dan roko, kopi dan roko sangat beda sekali harganya dengan harga pasaran, hampir dua kali lipat harganya.
Banyak juga yang gila ringan akibat hal-hal tersebut, aku mencoba untuk tetap waras dengan merutinkan kegiatan di masjid, berbincang ngalor-ngidul dan tetap membeli hal-hal tersebut, lalu bagaimana caranya agar aku tetap dapat hal tersebut? Tidak lain dan tidak bukan dari orang yang di luar sana yang selalu bersedia membantu, kadang dan cukup sering aku tidak makan seharian dan itu membuatku sering mengalami masuk angin, lekas, lunglai, letih, lesu biasa ku hadapi, kalau untuk kopi dan roko masih aga sedikit rilex, karena aku bisa join dengan yang lain walau kadang merasa gak enakan juga.
Hmmmm.... sepertinya cukup itu saja, walau masih tidak aman ceritanya, intinya aku berterimakasih kepada mereka yang mau membantu, baik untuk ku maupun untuk keluarga ku, semoga aku dapat melanjutkan perjuangan ketika bebas nanti

Rindu yang Tertahan

Seketika terdengar suara benturan sendok dan piring membuat ku teringat sesuatu, bukan karena lapar atau rindu makanan, tapi seketika ku rindu ketiga anak ku yang lahap dengan santapannya, terakhir ku lihat foto mereka terlihat kurus.
Abyan pernah menghubungiku dan menangis tersedu-sedu karena kawannya telah membulinya dengan kalimat tidak jelas dengan menyebut namaku, tidak jelas maksud dari kalimat tersebut, namun hal tersebut membuat anak ku menangis, mungkin karena dia bosan mendengar kalimat itu berulang dan ku janjikan padanya, "kita pindah rumah nanti".
Pada hari yang sama semakin ku berasa penyesalan terdalam, ketika tak mampu memimpin mereka saat ini, mereka butuh sosok lelaki yang bisa memimpin dan memberikan mereka kasih sayang untuk dijadikan contoh di masa yang akan datang, sebagai pendengar cerita dari sekian banyak keluh kesah.
Istriku saat ini menjadi penopang untuk kelangsungan hidup keluarga ku, dia harus memenuhi setiap sandang, pangan dan papan bagi mereka anak-anak ku, di tengah terpaan cobaan yang menghempas, saat ini cuma saran yang itu itu saja yang bisa ku lontarkan padanya "sabar" tiada kata lain, yang sebenarnya aku tidak tahu lagi harus berkata apa.
Takdir ini harus ku lalui dengan sabar, mencoba menjalani dengan mencari setiap ilmu yang tersirat, memahami, mengamalkan dan tetap fokus menatap masa depan dengan mengambil pelajaran dari masa lalu, pahit terasa ketika rindu itu datang, tapi mau dikata apa, proses harus tetap berjalan.
Setiap rindu yang hadir harus kubenam dan ku simpan. Rasa lapar, keinginan berat untuk sekedar menikmati kopi dan hisapan tembakau masih bisa kuhadapi, tapi tidak dengan rindu, aku hanya bisa bersabar, terkadang aku mampu menghadapi rasa rindu itu, kenikmati dengan asap tembakau, menikmati setiap tegukan kopi, atau terkadang menikmati makanan yang lezat, walau hal tersebut kadang sulit didapat, ingat, aku tidak sedang mencari di sini.
Aku mohon pada Mu Tuhan, kabulkan perhonan ku yang ini, aku ingin mereka terpenuhi dan masih meyakini bahwa bapaknya masih aktif dan mampu menggandeng tangan mereka menyongsong masa depan yang lebih indah.

Wednesday, October 25, 2023

All I want just to be home

Disela menikmati musik Foo Fighter, ada kalimat yang membuat ku sedikit berlinang dan berkaca-kaca, entah apalagi yang harus kuhadapi kedepan, jika aku sanggup itu karena aku tahu ilmu, jika tak sanggup maka di dalamnya ada ilmu.
Aku hanya sedang merindukan rumah, bercanda dengan ketiga anak ku, Alila, Abyan, Anindira atau membuat kesal istri ku dengan candaan, aku rindu akan itu semua, aku lelaki tapi ada masa dimana aku harus lemah.
Kurang lebih satu tahun sepuluh bulan aku jalani, jauh dari mereka keluarga tersayang dan hampir setiap hari ibu ku mengirimkan pesan singkat dengan isi doa doa semoga aku selalu sehat, cepat pulang dan semoga ada keajaiban, aku hanya menjawab "Aamiin" dan mendoakan ibu ku kembali.
Terimakasih kawan-kawan ku yang sudah membantu untuk ku bertahan disini dan tetap waras, semoga kalian tak bosan membantu.

Monday, October 23, 2023

Pergantian Pemimpin

Ini foto terakhir ku dengannya, pertemuan terakhir tak sempat kami berfoto kembali, karena aku masih berfikir bahwa kita akan bertemu kembali dan menceritakan berbagai macam kisah, beradu argumen atau bahkan berbagi visi dan misi untuk masa depan.
Kini beliau sudah tiada, kembali menghadap Yang Kuasa dan berharap akan lantunan doa dari setiap anaknya.
Kami sering berbeda pandangan bahkan beradu argumen tentang beberapa hal, mulai dari masa depan, politik, cara mendidik adik bahkan kadang mengenai keuangan, kesamaan kami cuma satu, 'bagaimana mempertahankan keluarga' walau kadang hal tersebut kami mempunyai cara penyelesaian yang berbeda.
Makin kesini semakin aku sadari, ada banyak pelajaran yang ku ambil dari beliau, beliau lebih sabar dan tabah dalam menghadapi sesuatu, kadang dia rela mengorbankan dirinya untuk tetep mempertahankan keluarganya, secara ilmu fiqih pengamalannya lebih matang ketimbang aku yang sudah memperlajarinya di pesantren, tapi apalah guna ilmu jika tanpa pengamalan, maafkan aku bapak tidak bersamamu saat itu, maafkan aku yang masih jauh dari harapan mu, maaf.

Tuesday, October 10, 2023

Mengatasi Kebuntuan

Jenuh? Sangat, tapi ini sudah menjadi suratan takdir dan aku harus menjalani dengan ikhlas, menyusukuri atas segala yang diberi dan mempelajari setiap hikmah yang di dapat. Begitu banyak pelajaran berharga, bukan hanya untuk ku, tapi untuk sekitar ku.

Di sini aku semakin banyak mengerti tentang arti kehidupan dan ini bukan hanya tentang diriku, bisa dikatakan semua subjek termasuk, aku, dia, mereka, kita. Bukan melulu satu subjek, hikmah bukan hanya diambil dari satu sisi akan tetapi semua sudut pandang.

Tuhan ku begitu sayang dengan ku, mengabulkan doa ku begitu cepat yang akhirnya membuat ku sadar, jawaban doa itu sungguh terasa pahit untuk dijalankan, tapi ini adalah yang terbaik untuk semua.

Empat tahun tiga bulan masa yang harus aku lewati, berharap persyaratan itu kudapati, berharap keringanan itu menjadi milikku, tapi Tuhan yang menentukan aku hanya berusaha dan aku selalu menunggu keajaiban yang akan diberikan oleh-Nya.

Entah sudah berapa hubungan baik yang aku rusak mulai dari terputusnya komunikasi, pesan tanpa balas atau janji yang tak kunjung terlaksana, aku mencoba memahami setiap kejadian itu. Semua karena aku kadang merasa sulit untuk melangkah sendiri tanpa bantuan mereka, apa yang telah menjadi kesulitan tak bisa aku rangkai dalam tulisan.

Akan ku lanjutkan kisah ini esok hari, tentang apa saja yang telah ku dapat, apa sebenernya doa ku dan apa yang aku akan lakukan nanti.

What Will I do next

Ini yang kurang lebih bakal gua lakuin ketika gua kembali. 1. Do a bussiness as I do before, coz I already expert on the (maybe) 😁. A. Part...