Friday, April 10, 2020

Cara Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah Selama wabah Pandemi Corona

Di masa wabah Pandemi Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kita kenal dengan Covid 19 membuat kita harus berada di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, menjaga jarak, rajin mencuci tangan serta menggunakan masker jika terpaksa harus beraktifitas di luar rumah adalah hal yang wajib kita lakukan.

Pemerintah Pusat memilih langkah untuk melakukan PSBB dibanding melakukan Lockdown mengingat Indonesia mempunyai cultur/kebudayaan yang berbeda, Peraturan tersebut sudah ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (31/03/2020).

"Dengan persetujuan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, Pemerintah Daerah dapat melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau pembatasan terhadap pergerakan orang dan barang untuk satu provinsi atau kabupaten/ kota tertentu," demikian bunyi Pasal 2 Ayat 1 PP No. 21 Tahun 2020.

Selanjutnya, berdasarkan Pasal 6 Ayat 1, Pemda harus mengusulkan terlebih dahulu pemberlakuan PSBB kepada Menteri Kesehatan. Selanjutnya, Menteri Kesehatan akan menetapkan status PSBB yang diusulkan gubernur, wali kota, atau bupati di wilayah mereka masing-masing dengan memperhatikan saran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan memperhatikan pertimbangan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-1 9),"
demikian bunyi Pasal 6 Ayat 2 PP No. 21 Tahun 2020. Adapun pemerintah pusat dapat memberlakukan PSBB di suatu wilayah melalui usulan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kepada Menteri Kesehatan. (kutipan dari laman kompas.com)


Namun ada hal lain yang perlu diperhatikan semasa PSBB diberlakukan yaitu mengenai ekonomi masyarakat, Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah tidak turut diam dengan kejadian ini, Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah pun menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat khususnya dibidang ekonomi dengan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak, berikut rincian penerima bantuan dan cara mendapatkannya khusus untuk warga DKI Jakarta :


1. BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), BLT (Bantuan Langsung Tunai, PKH (Program Keluarga Harapan)
Untuk bantuan ini dikhususkan bagi masyarakat yang masuk dalam data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk kisaran besarannya bisa dilihat disini, ada pun bagi yang belum terdaftar atau belum terdata lihat mekanismenya disini.

2. Token Gratis/ Diskon Listrik PLN bersubsi
Untuk program ini dikhususkan bagi masyarakat yang listriknya mendapatkan subsidi, gratis 450 Va dan diskon 50% untuk 900 Va selama kurun waktu 3 bulan, adapun caranya, bisa mengunjungi melalui website https://layanan.pln.co.id/ atau melalui whatssapp di nomor 0812-2123-123.

3. Kartu Prakerja
Program ini rencananya akan dibuka pada (9/3/2020) namun karena masih dalam proses program ini baru akan dibuka pada (11/3/2020)  adapun tatacara pendaftaran serta mekanismenya bisa kunjungi website https://www.prakerja.go.id/ atau follow Instagramnya di @prakerja.go.id.

Sekian informasi yang bisa sampaikan, untuk info lebih lanjut silakan berkomentar di bawah ini

Sunday, March 29, 2020

Istilah Yang Muncul Pada Masa Pendemi Coronavirus

Perhari ini saya sudah terlalu banyak mendengar tentang perbedaan-perbedaan dalam memahami beberapa istilah, hal tersebut menggugah saya untuk mencoba merilis sebuah artikel yang mudah-mudahan kita semua memahami beberapa istilah tersebut.

1. Covid 19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini secara resmi oleh WHO disebut sebagai COVID-19 yang berarti Corona Virus Disease 2019 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Sementara orang yang terinfeksi, berhubungan dengan yang terinfeksi dan memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit disebut suspect, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP). Ketiga istilah ini berdasarkan definisi operasional buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. Social Distancing
Masing-masing individu harus menjaga jarak. Tujuannya untuk menghindari penularan virus corona, pembatasan social juga dilakukan dengan meminta masyarakat untuk mengurangi interaksi sosial dengan tetap tinggal di dalam rumah maupun pembatasan penggunaan transportasi publik, namun hal tersebut kerap menjadi salah arti dan kini pun dirubah menjadi physical distancing.

3. Physical Distancing
Di awal kasus COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia menerapkan istilah social distancing, yang berarti kamu diimbau menjaga ruang pribadi dalam jumlah besar sekitar 1,5 sampai 2 meter, di antara kamu dan siapa pun yang berada di sekitarmu.

Nah, baru-baru ini, istilah terbaru muncul dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu physical distancing. Penerapan physical distancing ini mengubah istilah awal yang digunakan yaitu social distancing. Alasan dibalik perubahan ini adalah supaya masyarakat tetap menjaga jarak fisik, bukan jarak sosial. Seperti dikutip dari Kompas, Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis Respons COVID-19 WHO, mengatakan bahwa menjaga jarak fisik bukan berarti kita memutus hubungan sosial dengan orang yang kita cintai, dari keluarga kita dan supaya orang-orang tetap berhubungan dengan memanfaatkan teknologi.
nah kalau ada yang bilang Human Distancing dari mana pulak itu, hadeeehhh ... 😅

4. Isolasi
Jika sudah menunjukkan positif COVID-19, maka proses isolasi menjadi keharusan. Ini adalah ketika seseorang yang benar-benar sakit menjauh dari orang lain sehingga mereka tidak menulari orang lain.

Dalam kasus COVID-19 ini, isolasi harus dilanjutkan sampai risiko menulari orang lain dianggap rendah. Keputusan untuk mengakhiri isolasi harus dibuat berdasarkan kasus per kasus, dengan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dan departemen kesehatan setempat.
inget ya, isolasi mandiri dulu, jangan maksain kelayaban kalau ga penting, please stay at home 😚

5. Karantina
Nah, ketika seseorang yang telah terpapar penyakit tetapi tidak tampak sakit, maka ia disarankan untuk tinggal jauh dari orang lain dalam jangka waktu tertentu jika mereka terinfeksi.

Dengan menjaga jarak, mereka dapat menghindari penyebaran penyakit kepada orang lain. Hal ini biasa disebut karantina dan biasanya berlangsung sedikit lebih lama dari masa inkubasi untuk suatu penyakit, demi menjaga keamanan.
Kalau masih bingung caranya lihat artikel saya sebelumnya ya! 👀
dan di bawah ini adalah bagian terseramnya. 😱

6. Lockdown
Sementara jika keadaan sudah semakin parah, maka bisa dilakukan lockdown. Dikutip dari Cambridgelockdown dapat diartikan sebagai sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan secara bebas karena kondisi darurat. Di Indonesia, istilah lockdown mirip dengan karantina wilayah.
Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus Corona atau COVID-19, arti lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara. Tujuan mengunci suatu wilayah ini agar virus corona tidak menyebar lebih jauh lagi.
Jika suatu daerah dikunci atau, maka semua fasilitas umum harus ditutup, di antaranya sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas.

Indonesia sendiri belum menerapkan lockdown sampai sejauh ini. Namun masyarakat diminta untuk tinggal di rumah (karantina mandiri) untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Sementara sampai disitu aja dulu ya bahasnya, nanti kalau nemu yang aneh-aneh lagi baru di bahas lanjut 😎


Tetap berpikiran positif, jaga jarak, jaga kesehatan, jaga kebersihan, dan satu lagi yang tak kalah penting, please biarkan hewan dilindungi dan hewan liar berkembang pada habitatnya.

Wednesday, March 25, 2020

Cara Mudah Membasmi Coronavirus (Covid 19)

Ini adalah masa yang sangat berat bagi kita semua, dari yang berstatus epedemi menjadi pendemi, dan pada saat ini situasi perkembangan Covid 19 menurut data WHO pada lamannya untuk kasus yang ditemukan berjumlah 372.757 jiwa dan meninggal 16.231 jiwa, untuk di Indonesia pada situs resminya 790 jiwa terjangkit 58 jiwa meninggal dunia, 31 jiwa sembuh, 701 dalam perawatan, sungguh ironi memang, kejadian seperti ini harusnya cepat berakhir, namun hal ini semakin berlanjut dan semakin menyebar hampir di setiap pelosok tempat.

Covid 19 sebenarnya bisa diatasi. Akan tetapi ego kita serta nafsu kita yang menyebabkan hal tersebut menjadi sangat sulit diatasi, dan kita terkadang terlalu mendewakan akal kita, ketika pemerintah pertama kali memberi himbauan, yang pertama kali kita antisipasi adalah panic buying, menimbun masker, tetap santai berada di luar, tidak menjaga kebersihan dll, dan yang paling luar biasa himbauan tersebut kita anggap sebagai hal sepele, bahwa kita tidak akan terjangkit dengan beberapa alasan ngawur.

Bumi hanya ingin istirahat dari melayani segala aktifitas kita, polusi udara yang kita hasilkan, mendengar keangkuhan kita, serta beberapa hal lain dari sisi negatif kita. Kini kelelawar yang menyebabkan virus tersebut menjadi pahlawan bagi para binatang yang mereka siksa tanpa memperdulikan kelestarian mereka, juga menjadi pahlawan bagi bumi karena dengan perintah berdiam diri di rumah pulosi udara berkurang, limbah yang dihasilkan oleh perusahaan, pertokoan dll berkurang.

Selama 14 hari virus tersebut bisa dinyatakan hilang, selama itu pula kita diwajibkan untuk menahan diri dari segala aktifitas, mengurangi physical distancing bukan lagi social distancing yang acap kali menjadi salah arti bagi kita semua, dari hal tersebut kita juga melihat bahwa hitungan akuntansi bukan hanya persoalan BEP (Break Even Point), serta dari hal tersebut pula  anggaran militer, anggaran perjalanan dinas bukan menjadi sesuatu yang penting, anggaran kesehatan menjadi aspek yang sangat krusial hari ini.

Jangan kita terlalu merasa benar atas apa yang kita tafsirkan, berdoa dalam kerumunan mungkin terlalu menimbulkan rasa ria kita, kita kembali berdoa dari rumah, menjadi pemimpin agama dimulai dari rumah kita, belajar mencapai kekhusuan dari tempat tinggal kita, mari kita agungkan kembali kalimat "Rumah ku Surgaku", mulai membiasakan menabung untuk mengantisipasi akan apa yang terjadi, tidak lagi mengandalkan "hari ini ya hari ini esok bagaimana nanti" mari kita rubah kalimat tersebut menjadi "apa yang kita tanam hari ini itulah yang akan kita tuai, hargailah alam kita, jaga dan rawatlah.

Mulailah dengan melihat sekitar kita, bagi yang dalam keadaan berada maka mendermalah bagi yang tak bekemampuan jaga lisan, jaga hati. karena ternyata bukan orang yang jauh yang membutuhkan, tapi orang sekitar kita lah yang pertama kali kita butuhkan.

Ini bukan nasihat bagi kalian, ini adalah nasihat untuk diri pribadi, jika kalian tertarik bangunlan dari diri sendiri, bukan berdasarkan himbauan atau ajakan semata, jika kalian menemukan sebuah rangkuman dari kalimat di atas kalian akan temukan cara mudah membasminya.

Cukup sekian dari saya, semoga Coronavirus Covid 19 segera berakhir, karena cara satu-satunya yang paling ampuh untuk membasminya adalah dimulai dari diri sendiri, stay safe and keep healthy, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya 

Wednesday, March 18, 2020

Judulnya tentang Corona atau Covid 19

Saat ini Negara kita tercinta mulai di kelilingi dengan bahayanya virus Covid-19 atau keluarga coronavirus, simpang siurnya tentang data penyebaran Covid-19, tentang beberapa rumah sakit yang katanya menolak dan berbagai macam lainnya menjadi bayang-bayang informasi mana yang fakta dan mana yang hoax, kita harus selalu mawas diri serta cermat dalam membaca informasi, mulailah menggali informasi dari berbagai macam sumber, dan bacalah dengan metode literasi.

Presiden Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan segenap jajarannya dan seluruh Rakyat Indonesia untuk mengurangi interaksi langsung, menurut keterangan pers soal virus Corona Covid-19 yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Minggu (15/3) kemarin, Presiden Jokowi sempat menyinggung mengenai istilah social distancing atau jagak jarak sosial.


"Yang paling penting social distancing bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi itu kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah," kata Presiden Joko Widodo, Minggu (15/3/2020).

Namun jangan mensalah artikan menjadi lockdown, Dikutip dari Cambridge, lockdown diartikan sebagai sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan bebas karena kondisi darurat, hal tersebut sangat berbeda sekali dengan social distancing yang artinya ada Jarak Sosial, di sini kita tetap berinteraksi secara langsung, namun tetap menjaga jarak agar tidak terlalu dekat, sangat berbeda bukan?.

Selain beberapa hal tersebut, berikut adalah cara kita mencegah infeksi virus corona

  1. Mencuci tangan dengan benar
  2. Menggunakan masker
  3. Menjaga daya tahan tubuh
  4. Menjaga Jarak
  5. Menghindari hewan yang berpotensi menularkan seperti mamalia dan reptil
Selain mencuci tangan dengan benar, adanya baiknya kita mencuci pakaian dengan benar setelah kita bepergian, jangan lupa berolah raga, makan-makanan sehat bila perlu meminum jamu.

Dan ketika Social Distancing diterapkan maka hal yang akan paling mencolok adalah social media, berhati-hatilah dalam menerjemahkan sebuah berita, apalagi menyebarkan, akan sangat disayangkan bagi mereka yang membaca apa yang telah kita sebarkan sedangkan kita sendiri belum memahami maksud dari informasi tersebut.

Tetap berpfikir positif, mari bantu mencegah dengan tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, mari lihat kembali surga kecil di rumah kita, dan yang paling penting adalah, "Jangan Lupa Bahagia"

Salam Sempak "Semangat Kompak" basmi Covid-19

Friday, March 13, 2020

Penyakit Keluarga Coronavirus

Tadinya saya ingin membahas lanjutan dari artikel sebelumnya, namun berita akhir-akhir ini menggelitik saya untuk ikut menulis juga, namun saya sudah rangkum dalam sebuah table, data ini saya ambil dari https://www.alodokter.com/, berikut penjelasannya :

NAMA PENYAKIT
KETERANGAN
COVID – 19
SARS
MERS
Cina
Timur Tengah
Cina
Asal Negara
2019
2002
2012
Tahun Kemunculan
1 – 14 Hari
1 – 14 Hari
2 – 14 Hari
Masa Inkubasi
Demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot
Gejala Ringan
Pneumonia, yaitu demam, batuk parah, kesulitan bernapas dan napas cepat
Gejala Berat

Pilek dan keluhan pencernaan, seperti buang air besar cair (menceret), mual, dan muntah
Kontak langsung dengan hewan yang terjangkit virus cara penyebaran ini disebut transmisi zoonosis
Penularan Awal
Kelelawar
Luwak
Unta Perpunuk
Hewan Penular
Batuk, Pilek

Penularan Melalui Manusia
Menghirup percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita saat bersin atau batuk. Tidak hanya itu, penularan juga dapat terjadi jika seseorang memegang benda yang telah terkontaminasi percikan air liur penderita lalu memegang hidung atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu


Belum Diketahui, namun penularan lebih cepat dari yang lainnya
10%
37%
Angka Kematian
Obat antivirus, seperti oseltamivir, lopinavir, dan ritonavir, sudah dicoba untuk diberikan kepada pasien sambil terus diteliti
lopinavirritonavir, serta obat antivirus spektrum luas terbaru bernama remdesivir sudah terbukti efektif sebagai pengobatan
Obat
Mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, serta memasak daging dan telur hingga matang sebelum dimakan. Selain itu, sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam
Upaya Pencegahan

Demikian penjelasan yang saya rangkum, semoga dapat menjadi wawasan untuk para pembaca semua

Wednesday, February 19, 2020

Ingin Punya Usaha Tapi Terkendala Modal

Seringkali kita temui berbagai macam keluhan dalam usaha, di antaranya adalah :
1. Punya Modal tapi belum tau mau usaha apa
2. Punya usaha dagang ini dan itu tapi tidak ada modal
3. Kepengen usaha tapi belum tau mau usaha apa
4. Niat banget jadi pengusaha tapi ga tau modal dari mana, usahanya apa?
dan mungkin masih banyak pertanyaan lainnya yang timbul ketika ingin melangkah selanjutnya untuk mempunya usaha.

Namun pada dasarnya hal tersebut dapat kita minimalisir, dan bukan hanya itu saja yang paling penting untuk kita pikirkan, tapi strategi marketing juga kita perlu pikirkan secara seksama, itulah yang menyebabkan banyak perusahaan startup atau sejenisnya melakukan strategi bakar uang, promosi besar-besaran melalui berbagai macam media baik online mau pun offline.

Kembali ke permasalahan awal yang berkutat pada modal, jenis usaha, dll. sekarang mari kita bahas beberapa hal tersebut, saya pribadi akan menjelaskan secara simple saja tentang permasalahan tersebut, bagaimana, jikalau, andaikata, apabila, seumpama, hal tersebut kita gabung menjadi satu, "loh ... loh ... loh .... ko malah digabung? bukannya malah jadi ribet bin riweh?", stop thingking riweh and ribet, ya betul hal tersebut akan menjadi sangat ribet plus riweh, kalau semua anda pikirkan sendiri, tapi bagaimana jika hal tersebut kita bagi, "bagaimana membaginya?. begini lohhh.... paragraf selanjutnya ya, di sini dah penuh.

Oke mari kita detailkan, anda sering bergaul atau bersilaturahmi? jika tidak maka ga usah dilanjut, langsung aja skip ke blog lainnya, bagi anda yang rajin bersilaturahmi yu lanjut dibaca.

Pasti ada di antara kawan anda yang punya kemauan usaha, dan juga pasti ada kawan anda yang kuat dalam hal keuangan, dan biasanya juga ada di antara kawan anda yang tidak kuat dalam hal keuangan dan juga tidak punya pikiran jenis usaha apa yang akan dilakukan, jika hal tersebut ada maka bekerjasamalah, karena itu adalah kuncinya.

"Jadi apa para pembaca kuncinya?" .... jreng jreng jreng, ya itu lah, silaturahmi dan bekerjasama lah.

eeittt, ternyata bukan hanya itu aja loh kendalanya, ada hal lain juga, "loh ko malah ada lagi?? kirain itu doank".

Ada yang membuat kendala selain silaturahmi dan bekerjasama yaitu menghilangkan sifat egois, jika anda ingin bekerja sama maka perlu adanya analisa jenis usaha, hitung secara seksama, baik dalam segi permodalan, target market, dan marketing.

Jika anda berada di kondisi yang punya jenis usaha maka anda juga tidak boleh egois bahwa jenis usaha andalah yang pasti akan berhasil, jika anda berada diposisi yang kuat dalam hal keuangan, janganlah terlalu egois hanya karena anda yang mempunyai uang anda lah yang berhak mengusai keuntungan terbesar, intinya kembali ke paragraf sebelumnya, analisa, hitung, siapa targetnya, lalu bagaimana strategi marketingnya.

"Ini kan main usaha kecil-kecilan kayanya ribed amat"
"ya emang kudu begitu jono, egois sih lu, makanya ga maju-maju"

tobe continue ke "Sampel Cerita Usaha Tanpa Modal"

What Will I do next

Ini yang kurang lebih bakal gua lakuin ketika gua kembali. 1. Do a bussiness as I do before, coz I already expert on the (maybe) 😁. A. Part...