Monday, October 30, 2023

Balutan Rindu

Dari pada kepikiran lebih baik aku paksakan untuk menulis, kuota pakai versi bayar nanti dulu 😁.
Alila Khansa, Abyan Neal Sulaiman, Anindira Hartanti, ketiga anak ku yang dilahirkan dengan berbeda tahun, beda bulan dan beda tanggal, akan tetapi sering kali ketika sakit mereka selalu bergantian, pernah suatu ketika Alila berujar kepada ku, "Pak Alila, Abyan, Nindi lagi pada sakit, habis ini ibu ya? Yang sakit!", Sontak saja aku berkata "Ya...jangan lah, nanti bapak yang repot" dan tak lama kemudian akhirnya ibu nya sakit, repot lah aku.
Ku hentikan semua kegiatan ku dan mulai fokus merawat keluarga ku dengan aga sedikit keras kepada istri ku agar dia rajin untuk makan, badannya yang kurus itu terserang penyakit karena dia malas makan, 'tipes' penyakit yang waktu itu dideritanya, ku belikan apa makanan kesukaan mereka, tapi mereka tetap saja pilih bubur, kalau istri ku dia pilih soto mie, walau aku sarankan untuk tidak karena pasti dia ingin sambal, tapi aku mengalah, yang penting dia mau makan dan tidak mengkonsumsi banyak sambal.
Kali ini suasananya berbeda, istri ku harus berjuang sendiri, seluruh perencanaan ku untuk membantunya harus tertahan oleh waktu, sampai membantu membeli obat pun sulit.
Janji buih sering dilontarkan mereka (tunggu bebas, tunggu besok, Tunggul tanggal sekian) entah sudah berapa janji buih yang ku dengar, tapi aku memahaminya, karena aku bukan siapa-siapa mereka dan aku memahami hanya kepada Allah aku harus berharap.
Entah sudah berapa kali aku mendengar mereka sakit dan aku tidak bisa membantu, entah hikmah apa yang akan aku dapat, yang penting aku yakin bahwa akan ada hikmah setelahnya, aku pasrahkan pada yang Maha Kuasa atas apa yang terjadi, tiada daya dan upaya melainkan atas dasar kekuasaannya, tetap bersyukur dan tetap yakin bahwa ada hasil yang baik.
Ketiga anak ku saat ini kembali sakit bergantian, urutannya pun di mulai dari yang tertua, lekas sehat kalian semua, bapak saat ini hanya mampu berdoa.
Ada satu lagi orang yang hampir saja setiap hari menanyakan kabar ku, yaitu Ibu ku, pernah dia bercerita betapa berharapnya aku cepat kembali, karena menurutnya aku satu-satunya yang mampu berbicara santai dan menghibur, kalau menurut beliau "kalau yang lain terlalu serius", atau lebih tepatnya begini, kalau ngobrol terlalu serius sampai kurang guyon, tapi kalau suruh cari duit ga da yang bisa serius, malah hutangnya yang serius banyak, sedangkan aku menurut ibu ku, kebalikannya.
Sebelum ku tutup adegan ini kembali ku mengingatkan untuk diri ku, bahwa selama di dalam aku banyak di bantu oleh kawan ku, kenapa aku butuh itu, akan ku ceritakan secara singkat pada adegan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

trims yach 4 koment nya

What Will I do next

Ini yang kurang lebih bakal gua lakuin ketika gua kembali. 1. Do a bussiness as I do before, coz I already expert on the (maybe) 😁. A. Part...